Laman

Tampilkan postingan dengan label Panduan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Panduan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Desember 2014

Dasar Dasar Mesin PLC

1)      Pengertian PLC (Progammable Logic Controller)
Dunia industri semakin pesat berkembang semakin membutuhkan otomatisasi sistem, untuk menjawab hal tersebut maka munculah teknologi PLC (Progammable Logic Controller). PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional (Eko Putra, Agfianto. 2004:1). PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna membuat program (dengan menggunakan ladder program atau diagram tangga) yang kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
2)      Keuntungan Dari PLC (Progammable Logic Controller)
Ada beberapa keuntungan menggunakan PLC, diantaranya adalah sebagai berikut :
a)      Waktu implementasi proyek dipersingkat.
b)      Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan.
c)      Biaya proyek dapat dikalkulasi secara akurat.
d)     Training penguasaan teknik lebih cepat.
e)      Perancangan dengan mudah diubah dengan software, perubahan dan penambahan dapat dengan mudah dilakukan dalam software.
f)       Aplikasi control yang luas serta maintenance atau perawatan yang mudah.
g)      Keandalan yang tinggi, perangkat controller standar, serta dapat menerima kondisi lingkungan industri yang berat.
3)      Sistem PLC (Progammable Logic Controller)
Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit prosesor, bagian masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. Fungsi kerja dari ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC
a.      Unit Prosesor
Prosesor adalah bagian pemroses dari sistem PLC yang akan membuat keputusan logika. Keputusan yang telah dibuat berdasarkan pada program yang telah disimpankan pada memori. Prosesor adalah bagian dari Central Processing Unit (CPU) dari PLC yang akan menerima, menganalisa, memproses dan memberikan informasi ke modul keluaran. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan dari ribuan relai. Hal tersebut bukan berarti di dalamnya terdapat banyak relai dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan sebagai kontak NO dan NC relai.
Memori berfungsi sebagai tempat di mana informasi tersebut disimpan. Ada bermacam-macam jenis serpih memori dalam bentuk Integrated Circuits (IC). Salah satu jenis memori yang digunakan dalam CPU PLC adalah Random Access Memory (RAM). Satu kerugian dari jenis memori tersebut adalah diperlukannya catu daya untuk menjaga agar memori tetap bekerja. Pada aplikasi PLC diperlukan catu daya cadangan yang digunakan untuk menjaga agar isi dari memori tidak hilang apabila tiba-tiba catu daya hilang.
Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang semi permanent dan tidak dapat diubah dengan pengubah program. Memori tersebut hanya digunakan untuk membaca saja dan jenis memori tersebut tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak hilang meskipun catu daya terputus.
Programmable Read Only Memory (PROM) adalah jenis lain dari memori yang bekerja hampir menyerupai ROM, dengan satu pengecualian yaitu bisa diprogram. PROM dirancang untuk diisi dengan program yang terprogram. Apabila data dapat diubah, maka dapat diadakan pemrograman. Pemrograman ulang dari PROM, membutuhkan perlengkapan khusus yaitu PROM Programmer di mana PLC sendiri tidak dapat melakukannya.
b.      Perangkat dan Modul Masukan
Perangkat masukan merupakan perangkat keras yang dapat digunakan untuk memberikan sinyal kepada modul masukan. Sistem PLC dapat memiliki jumlah perangkat masukan sesuai dengan sistem yang diinginkan. Fungsi dari perangkat masukan untuk memberikan perintah khusus sesuai dengan kinerja perangkat masukan yang digunakan, misalnya menjalankan atau menghentikan motor. Dalam hal tersebut seperti misalnya, perangkat masukan yang digunakan adalah push button yang bekerja secara Normally Open (NO) ataupun Normally Close (NC). Ada bermacam-macam perangkat masukan yang dapat digunakan dalam pembentukan suatu sistem kendali seperti misalnya : selector switches, foot switches, flow switches, sensors dan lain-lain. Gambar 2 memperlihatkan simbol-simbol perangkat masukan yang sering digunakan pada sistem kendali.
Gambar 2. Simbol Perangkat Masukan PLC
Keterangan :
1.      NO Push Button
2.      NC Push Button
3.      NO Flow Switch
4.      NO Pressure Switch
c.       Perangkat dan Modul Keluaran
Perangkat keluaran adalah komponen-komponen yang memerlukan sinyal untuk mengaktifkan komponen tersebut. Pada sistem PLC dapat mempunyai beberapa perangkat keluaran seperti motor listrik, lampu indikator, sirine dan lain-lain. Gambar 3 dibawah ini memperlihatkan contoh-contoh simbol dari perangkat keluaran yang sering digunakan.
Gambar 3. Contoh Simbol Perangkat Keluaran
Keterangan :
1.      Simbol Motor Listrik
2.      Simbol Lampu
3.      Simbol Sirine
d.      Catu Daya
Sistem PLC memiliki dua macam catu daya dibedakan berdasarkan fungsi dan operasinya yaitu catu daya dalam dan catu daya luar. Catu daya dalam merupakan bagian dari unit PLC itu sendiri sedangkan catu daya luar yang memberikan catu daya pada keseluruhan bagian dari sistem termasuk di dalamnya untuk memberikan catu daya pada catu daya dalam dari PLC. Catu daya dalam akan mengaktifkan proses kerja pada PLC. Besarnya tegangan catu daya yang dipakai disesuaikan dengan karakteristik PLC. Bagian catu daya dalam pada PLC sama dengan bagian-bagian yang lain di mana terdapat langsung pada satu unit PLC atau terpisah dengan bagian yang lain.
e.       Pemograman PLC (Progammable Logic Controller)
Pemrograman PLC adalah memasukkan instruksi-instruksi dasar PLC yang telah membentuk logika pengendalian suatu sistem kendali yang diinginkan. Bahasa pemrograman biasanya telah disesuaikan dengan ketentuan dari pembuat PLC itu sendiri. Dalam hal ini setiap pembuat PLC memberikan aturan-aturan tertentu yang sudah disesuaikan dengan pemrograman CPU yang digunakan pada PLC tersebut. Program yang digunakan dalam pemrograman PLC tergantung dari jenis atau merek PLC itu sendiri. Jika PLC yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian menggunakan PLC merek Omron maka program yang digunakan adalah Syswin. Sedangkan seri Syswin yang digunakan adalah Syswin 3.4.
 Program yang akan dimasukkan ke dalam PLC sebagai perintah adalah menggunakan Diagram Tangga (Ladder Diagram). Ladder logic adalah bahasa pemrograman dengan bahasa grafik atau bahasa yang digambar secara grafik. Pemrogram dengan mudah menggambar skematik diagram dari program pada layar. Hal tersebut menyerupai diagram dasar yang digunakan pada logika kendali sistem kontrol panel di mana ketentuan instruksi terdiri dari koil-koil, NO, NC dan dalam bentuk penyimbolan.
f.       Instruksi Dasar PLC dengan Menggunakan Ladder Diagram
1)      LD (Load) dan LD NOT (Load not)
Gambar 4. Simbol Diagram Ladder LD dan LD NOT
Load adalah sambungan langsung dari line dengan logika pensakelarannya seperti sakelar NO sedangkan LD NOT logika pensakelarannya adalah seperti sakelar NC. Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kendali hanya membutuhkan satu kondisi logic saja untuk mengeluarkan satu keluaran.
2)      AND dan AND NOT
Gambar 5. Simbol Diagram Ladder AND dan AND NOT
Apabila memasukkan logika AND maka harus ada rangkaian yang berada di depannya, karena penyambungannya seri. Logika pensaklarannya AND seperti sakelar NO dan AND NOT seperti sakelar NC. Instruksi tersebut dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kendali membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk memperoleh satu keluaran.
3)      OR dan OR NOT
Gambar 6. Simbol Diagram Ladder OR dan OR NOT
OR dan OR NOT dimasukkan seperti sakelar yang posisinya paralel dengan rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic yang terpasang paralel untuk mengeluarkan satu keluaran. Logika OR logika pensakelarannya adalah seperti sakelar NO dan OR NOT logika pensakelarannya seperti sakelar NC.
4)      OUT
Gambar 7. Simbol Diagram Ladder Out
Out digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yang terpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu logika pengendalian tertentu. Logika pengendalian dari instruksi OUT sesuai dengan pemahaman pengendalian sistem PLC yang telah dibahas di atas di mana instruksi OUT ini sebagai koil relai yang mempunyai konak di luar perangkat lunak. Sehingga jika OUT memperoleh sinyal dari instruksi program yang terpasang maka kontak di luar perangkat lunak akan bekerja.
5)      AND LD (And Load)
Gambar 8. Simbol Diagram Ladder And Load
Penyambungan AND LD terlihat pada gambar tersebut diatas, dimaksudkan untuk mengeluarkan satu keluaran tertentu.
6)      OR LD (OR Load)
Gambar 9. Simbol Diagram Ladder OR Load
Sistem penyambungannya seperti gambar di atas pada prisnsipnya sama dengan AND NOT, di mana untuk memberikan keluaran sesuai dengan instruksi yang telah terpasang pada gambar tersebut.
7)      TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)
Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan mundur tersebut mencapai angka nol, maka kontak NO Timer/Counter akan bekerja. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk BCD (Binary Code Decimal) dan dalam orde sampai 100 ms. Counter mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.
Gambar 10. Simbol Diagram Ladder TIMER dan COUNTER
Keterangan :
N      : Nomor TIM/CNT
SV : Set Value
CP : Pulsa
R      : Reset

Sabtu, 01 November 2014

Mistar,Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

1. Mistar

Mistar adalah alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian setengah dari skala terkecil. Pada skala centimeter, 1 cm dibagi menjadi 10 skala, sehingga 1 skala panjangnya 0,1 cm atau 1 mm. Sehingga ketelitian mistar adalah 0,5 mm. Umumnya mistar yang biasa kita gunakan panjangnya sampai 30 cm
Contoh Pengukuran dengan Mistar:
Perhitungan Mistar

 

 

 

2. Jangka Sorong

Perhatikan gambar bagan jangka sorong dibawah ini
Perhitungan Jangka Sorong (a)= bagian-bagian jangka sorong
(b) = penunjukkan skala jangka sorong.
Perhitungan Jangka Sorong
Pada gambar di atas skala utama (Sku) adalah sebanyak 62 skala. Skala nonius (Skn) 4 skala.
Panjang benda =
= Skala Utama . 1 mm + Skala Nonius. 0,1 mm
= 62 . 1 mm + 4 . 0,1
= 62 mm + 0,4 mm
= 62,4 mm

 

 

 

3. Mikrometer Sekrup
Perhitungan Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup mempunyai skala utama dan juga skala nonius sama seperti jangka sorong. Bila selubung luar mikrometer sekrup diputar satu kali, rahang geser dan selubung luar maju atau mundur 0,5 mm. Karena selubung luar memiliki 50 skala,maka skala nonius memiliki panjang 0,5/50 = 0,01 mm. Jadi 1 skala utama (sku) mikrometer = 0,5 mm dan 1 skala nonius (skn) mikrometer sekrup = 0,01 mm.
Gambar Mikrometer Sekrup di atas terlihat bahwa penunjukkan Skala Utama = 9, dan  Skala Nonius = 43
Panjang benda  =
= (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm.
= (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm
= (4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm




Semoga perhitungan mengenai alat-alat ukur mistar, jangka sorong dan juga mikrometer sekrup dapat membuat anda menjadi lebih paham untuk menggunakan alat-alat tersebut.

Minggu, 30 Maret 2014

Macam - Macam Bahasa Pemrograman Dari Dulu - Sekarang



Sejarah perkembangan Bahasa Pemrograman Hingga Saat Ini.

        Untuk sejarah perkembangan bahasa pemrograman ini terbagi dalam 5 generasi, yaitu generasi bahasa mesin, generasi bahsa assembler, bahasa pemrograman tingkat tinggi, generasi problem oriented language, dan artivicial intelgence.
1. The first Generation : Bahasa Mesin atau level instruksi dan data

       Yaitu bahsa pemrogrman generasi pertama. Pada generasi ini bahasa mesin atau level instruksi diberikan ke prosesor agar dapat bekerja. Ditemukan oleh Mauchly dan Eckert yaitu ENIAC (Electronik Numerical Integrator and Calculator), pada tahun 1945.

Ciri-cirinya :
= > Menggunakan kode-kode binner dengan basis dasar transistor. "On"=1, "OF"=0.
= > Sangat Rumi, sukar dihafal, lama.
= > Dikembangkan dengan bilangan: Oktal,Desimal.Biner,Hexdesimal,ASCIL dan BCD.

2. The second Generation : Bahasa pemrograman assembler

         Bahasa pemograman assembler sering juga disebut  orang sebagai bahasa assembly. Pada generasi ini assembler mengubah atau menterjemahkan pernyataan bahasa pemrograman ke bahasa mesin. (Bahasa yang dimengerti manusia ke bahasa mesin). Penulian bahasa assembly sudah sangat jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan bahasa mesin, namun masih juga tampak terlalu sulit untuk orang awwam yang belum mengerti tentang Perangkat keras komputer karena beberapa variabel masih mengacu pada alamat port I/O atau register.

Ciri-cirinya :
= > Penyempurnaan dari bahasa mesin.
= > Sudah mulai memasukkan unsur bahasa inggris, walaupun sering berupa singkatan.
= > Bersifat Machine depent. 

3. The third Generation : High level languange

       Pada tahun 1950, bahasa pemrograman FORTRAN (Formula TRANslator) muncul dan sudah bersifat Machine independent. Ini adalah awal dikembangkannya bahasa pemrograman tingkat tinggi. Setelah itu mulai diikuti bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu seperti BASIC, COBOL, PL/1, PASCAL, PROLOG, C, JAVA, ALGOL, dan lain-lain.

Ciri-cirinya :
Pemrosesan program oleh komputer sudah meliputi
= > Compilation
= > Link
= > Execution

4. The Fourt Generation : Problem orientend Language

    Bahasa pemrograman generasi ke empat atau lebih dikenal dengan sebutan 4GL, yaitu bahasa pemrograman yang sudah menggunakan pendekatan nonprosedural. Artinya, seorang pemakai tidak perlu memberitahukan secara mendetail tentang bagaiamana mendapatkannya. Bahasa pemrograman di generasi ini dirancang untuk meminimalisir waktu dalam pembuatan program sehingga dapat lebih meningkatkan produktivitas.
      Istimewanya, bahasa pemrograman di generasu ini dapat juga digunakan oleh seorang programmer newbe yang belum sepenuhnya mengetahui hal-hal tekhnis tentang pemrograman tanpa bantuan programmer professional. Contohnya yaitu pemrogrammer dapat membuat program dengan Microsoft Acces di linkungan PC dengan mudah.

5. The Fifth Generation : Artifial Intelegence

         Bahasa pemrograman generasi ke lima atau sering dikenal dengan sebuat 5GL, merupakan bahasa-bahasa pemrograman yang diciptakan untuk menangani kecerdasan buatan (artfial intelegence). Kecerdasan buatan yang dimaksud adalah disiplin cabang ilmu komputer yang khusus berkonsentrasi pada pembelajaran mengenai cara komputer meniru kecerdasan manusia. Hal ini dilakukan dengan cara pengembangan "Natural language processing" atau pemrosesan bahasa alami, yaitu bagaimana caranya mengatur komputer agar bisa berkomunikasi degan manusia menggunakan bahasa manusia dan bukan bahasa komputer. Misalnya bahasa Inggris, jepang, Arab, Indonesia, Jerman dan lain-lain sebagainya.

Contoh pengaplikasian bahasa pemrograman generasi ke 5 yaitu :
= > Pengendalian robotika dan sensor mata.
= > Aplikasi sisten pakar (Expert System), rekayasa meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga bisa
      menghasilkan pemikiran yang setara dengan pakar yang ditiru. Itu sudah mulai dikembangkan sekarang.

Contoh bahasa pemrograman generasi ke 5 yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan adalah :
= > PROLOG
= > LISP






3.Tingkatan Dalam Bahasa Pemrograman Saat Ini:
1. low level language        

        Yaitu bahasa pemrograman tingkat rendah, merupakan bahasa pemrograman generasi pertama. Bahasa pemrogramana generasi pertama ini merupakan bahasa pemrograman yang sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin, dan hanya dimengerti oleh pembuatnya saja karena programnya berupa kode kode mesin. Bahasa pemrograman level rendah  ini pertama kali muncul atau digunakan mulai sekitar tahun 1945. Ketika itu untuk membuat dan menjalankan suatu program dibutuhkan waktu yang lama dan itu pun sering dijumpai kesalahan-kesalahan. Program sangat sulit dibaca dan dibaca, sehingga pada saat itu sangat sedikit orang yang tertarik untuk menjadi programmer.

2. Midle level languanger

       Yaitu bahasa pemrograman tingkat menengah, yang merupakan bahasa pemrograman generasi ke dua. Dalam bahasa ini seorang programmer sudah mulai bisa menggunakan bahasa sehari-hari, walaupun masih banyak susah dimengerti juga. Banyak perintah-perintah yang menggunakan inisial atau singkatan-singkatan seperti "MOV" yang berarti  "MOVE" (pindah), "STO" yang berarti (STORE) dan lain-lain. Bahasa pemrograman yang tergolong dalam midle level ini adalah assembler.

3. High level Language

        Yaitu bahasa pemrograman tingkat tinggi, yang merupakan bahasa pemrograman generasi ke tiga dan selanjutnya. Ciri-cirinya yaitu bahasa pemrograman ini sudah terstruktur dengan baik, mudah dimengerti karena sudah menggunakan bahasa sehari-hari (Bahasa Manusia ), Bahasa pemrograman inilah bahasa pemrograman yang sekrang ini kita kenal, seperti C, C++, JAVA, PHP, Visual Basic, Pascal, ORACLE, MS-SQL, Phyton, XML dan lain-lain sebagainya. Sudah begitu beragam dan bermacam-macam jenis sesuai karakter struktur dan kegunaannya.
       Nah. Sekarang kita akan mempelajari macam – macam bahasa pemrograman yang sering kita temui di kehidupan sehari – hari, di dunia industri dan dunia maya. Diantaranya adalah

1.    Bahasa Pemrograman Perangkat Lunak ( Software )

       Bahasa Pemrograman Software adalah bahasa untuk membuat,megolah dan memerintahkan suatu perangkat lunak komputer. Bagi para programer software ( Perekayasa Perangkat Lunak ) bahasa berikut ini mungkin tak asing lagi. Apabila anda dapat menguasai bahasa berikut ini bukan tak mungkin anda mampu membuat web,dokumen dan aplikasi / program buatan anda sendiri.
1.       HTML: HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox, Microsoft Internet Explorer, dan lain sebagainya.

2.       PHP: Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. PHP banyak dipakai untuk membuat situs web yang dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP biasanya berjalan pada sistem operasi Linux (PHP juga bisa dijalankan dengan hosting windows).

3.       ASP: ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis. ASP merupakan salah satu produk teknologi yang disediakan oleh Microsoft. ASP bekerja pada web server dan merupakan server side scripting.


4.       XML: Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan halaman web saja. XML merupakan suatu metode dalam membuat penanda/markup pada sebuah dokumen.

5.       CFM: CFM dibuat menggunakan tag ColdFusion dengan software Adobe ColdFusion / BlueDragon / Coldfusion Studio. Syntax coldfusion berbasis html.


6.       Javascript: Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan JavaScript kita membutuhkan JavaScript-enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan JavaScript.


7.       CSS: Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).
8.      JAVA : Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Java tidak boleh disalah pahami sebagai JavaScript. JavaScript adalah bahasa scripting yang digunakan oleh web browser.Java sering digunakan untuk pembuatan dan pengoperasian software.
9.      Python: adalah bahasa pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. Python banyak digunaka para produsen aplikasi – aplikasi serbaguna yang dapat di jalankan di sistem operasi komputer apa saja.
10.  SQL (Structured Query Language): adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
11.  Visual Basic :adalah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM), Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat.
12.  DELPHI: adalah bahasa pemrograman software general purpose. Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop dan enterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan yang bersifat general-purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis proyek pengembangan software.


2.    Bahasa Pemrograman Mesin, Sistem dan Jaringan Komputer
       Bahasa Mesin ( Machine Language) adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam mesin elektronik ( Ototronik – Otomotif Electronik ). Pada sistem permesinan yang di kendalikan oleh jaringan komputer yang telah di program untuk menjalankan suatu perintah secara otomatis. Bahasa ini sering kita jumapai dalam dunia industri yang sangat canggih karena komputer yang mengendalikanya dan robot yang mengerjakanya. Selain itu bahasa berikut ini digunakan untuk pengoperasian sistem jaringan dan komputer saat ini.
1.       Bahasa C dan C++ : adalah bahasa pemrograman yang berbasis objek untuk pengoperasianya. Bahasa  C dan C++ merupakan penggembanggan dari bahasa sebelumnya yaitu bahasa B. Basa ini sering digunakan untuk sistem dan jaringan komputer. Selain itu bahasa ini banyak di gunakan untuk pemrograman Mikrocontroler dan Microprocesor. Basa ini memberikan banyak kemudahan, dapat di jalankan di semua sistem komputer dan mudah di kembangkan.
2.      Perl: adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.
PERL merupakan bahasa pemograman yang mirip bahasa pemograman C.
3.      Bahasa Assembly ( Assembler ): adalah bahasa yang dirancang agar setiap intruksinya langsung dikerjakan oleh komputer, tanpa harus melalui penerjemah (translator). Bahasa Assembly menggunakan sistem bilangan digital biner ( 1 – 0 ). CPU mengambil intruksi dari memori, langsung mengerti dan langsung mengerjakan operasinya. Bahasa ini tingkat rendah bersifat primitif, sangat sederhana, orientasinya lebih dekat ke mesin, dan sulit dipahami manusia. Sedangkan bahasa rakitan dimasukkan ke dalam kelompok ini karena alasan notasi yang dipakai dalam bahasa ini lebih dekat ke mesin, meskipun untuk melaksanakan intruksinya masih perlu penerjemahan ke dalam bahasa mesin.


3.    Penggolongan Tingkat Bahasa Pemrograman
Bahasa Tingkat Tinggi
Bahasa pemrograman masuk tingkat ini karena bahasa tersebut mendekati bahasa manusia. bahasa kategori ini memiliki jaringan informasi yang lengkap dan sangat mudah di gunakan maupun di kembangkan. Contohnya: bahasa Basic, Visual Basic, Pascal, Java, Bahasa C++, Delphi, HTML, PHP, SQL dan lainnya.
Bahasa Tingkat Menengah
Disebut tingkat menengah karena bisa masuk ke dalam bahasa tingkat tinggi maupun rendah. Contohnya: bahasa C, Algol, Cobol, Javascript dan lainya.
Bahasa Tingkat Rendah
Bahasa pemrograman masuk tingkat ini karena bahasanya masih jauh dari bahasa manusia. karena bahasa ini sulit di mengerti manusia yang terdapat pada sistem komputer bahasa ini menggunakan sistem bilangan digital seperti : Desimal, Biner,Oktal,Hexadesimal,ASCIL dan BCD. Contohnya: bahasa Assembly.