Laman

Sabtu, 30 November 2013

Cara Menentukan / Menghitung Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi, Rumus Kimia, Atom


Cara Menentukan / Menghitung Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi, Rumus Kimia, Atom

Cara Menentukan / Menghitung Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi, Rumus Kimia, Atom - Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa struktur atom terdiri atas inti atom (proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron dalam suatu lintasan. Elektron-elektron tersebut tersebar ke dalam beberapa lintasan yang mengelilingi inti atom. Jumlah elektron yang menempati setiap lintasan berbeda-beda. Susunan elektron dalam setiap lintasan atom disebut konfigurasi elektron. Dengan mengetahui konfigurasi elektron suatu atom, Anda dapat menentukan nomor golongan, nomor periode, dan elektron valensi suatu atom. Terdapat dua cara penentuan konfigurasi elektron yaitu cara per kulit (cara K L M N) dan cara per subkulit (cara s p d f). Cara per kulit hanya berlaku untuk atom-atom unsur golongan utama (golongan A). Adapun cara per subkulit dapat digunakan untuk atom-atom unsur golongan transisi (golongan B). Akan tetapi, pada Kelas X ini hanya akan dibahas cara per kulit saja. Anda dapat mempelajari penentuan konfigurasi elektron cara per subkulit di Kelas XI.
Lintasan-lintasan (kulit) elektron yang mengelilingi inti atom.
Lintasan-lintasan (kulit) elektron yang mengelilingi inti atom.
Penentuan konfigurasi elektron cara per kulit didasarkan pada jumlah elektron yang dapat mengisi setiap kulit. Jumlah maksimum elektron yang dapat mengisi setiap kulit dirumuskan dengan 2n2 (n = kulit yang ditempati elektron). Jumlah elektron maksimum yang dapat ditempati pada setiap kulit adalah:

Kulit pertama (kulit K) = 2 elektron
Kulit kedua (kulit L) = 8 elektron
Kulit ketiga (kulit M) = 18 elektron
Kulit keempat (kulit N) = 32 elektron

Berikut ini cara-cara untuk menentukan konfigurasi elektron suatu atom dengan nomor atom 1–20.

a. Kulit pertama (kulit K) maksimum ditempati 2 elektron.
b. Kulit kedua (kulit L) dan ketiga (kulit M) maksimum ditempati 8 elektron.
c. Kulit keempat (kulit N) maksimum ditempati 18 elektron.
d. Penempatan elektron dimulai dari kulit pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

Agar Anda lebih memahami cara menentukan konfigurasi elektron, pelajarilah contoh soal berikut.

Contoh Soal 1 :

Tentukanlah konfigurasi elektron atom-atom berikut.

a. O (nomor atom = 8)
b. Na (nomor atom = 11)
c. S (nomor atom = 16)
d. Ca (nomor atom = 20)

Kunci Jawaban :

a. Nomor atom O = 8
kulit K terisi 2 elektron
kulit L terisi 6 elektron

Jadi, konfigurasinya 2 6. Elektron pada atom O mengisi 2 lintasan yaitu K dan L.

Untuk memudahkan pengerjaan, jawaban dapat ditulis seperti tabel berikut.

Atom
Nomor Atom
Jumlah Elektron
Konfigurasi Elektron
Jumlah Lintasan
O
8
8
2 6
2
Na
11
11
2 8 1
3
S
16
16
2 8 6
3
Ca
20
20
2 8 8 2
4

Bagaimana jika nomor atom lebih dari 20? Untuk atom dengan nomor atom (jumlah elektron) lebih dari 20, dapat dilakukan cara sebagai berikut.

a. Kulit pertama (kulit K) dan kulit kedua (kulit L) diisi dengan jumlah elektron maksimum terlebih dahulu.

b. Kulit ketiga (kulit M) diisi dengan jumlah elektron:

• 18 jika : elektron yang tersisa > 18
• 8 jika : 8 ≤ elektron yang tersisa < 18
• sisa jika : elektron yang tersisa < 8

c. Kulit keempat (kulit N) diisi dengan jumlah elektron:

• 32 jika : elektron yang tersisa > 32
• 18 jika : 18 ≤ elektron yang tersisa < 32
• 8 jika : 8 ≤ elektron yang tersisa < 18
• sisa jika : elektron yang tersisa < 8

Contoh Soal 2 :

Tentukanlah konfigurasi elektron atom-atom berikut.

a. Ge (nomor atom = 32)
b. Se (nomor atom = 34)
c. Sr (nomor atom = 38)
d. Ra (nomor atom = 88)

Kunci Jawaban :

a. Nomor atom Ge = 32

kulit K = 2 (maksimum)
kulit L = 8 (maksimum)
kulit M = 18 (maksimum)
kulit N = 4 (sisa)

Jadi, konfigurasinya 2 8 18 4. Elektron pada atom Ge mengisi 4 lintasan yaitu K, L, M, dan N.

Untuk memudahkan pengerjaan, jawaban dapat ditulis seperti tabel berikut.

Atom
Nomor Atom
Jumlah Elektron
Konfigurasi Elektron
Jumlah Lintasan
Ge
32
32
2 8 18 4
4
Se
34
34
2 8 18 6
4
Sr
38
38
2 8 18 8 2
5
Ra
88
88
2 8 18 32 18 8 2
7

Sebelumnya, diinformasikan bahwa dengan mengetahui konfigurasi elektron suatu atom, Anda dapat menentukan periode dan golongan suatu atom. Untuk mengetahui caranya, lakukanlah kegiatan berikut.

Contoh Soal 3 :

Untuk membuktikan adanya hubungan antara konfigurasi elektron dan posisi golongan maupun periode dalam tabel periodik, lengkapilah tabel berikut dengan menggunakan informasi dari tabel periodik.

Atom
Nomor Atom
Konfigurasi Elektron
Jumlah Lintasan
Golongan
Periode
H
1
1
1
IA
1
Li
3
2 1
2
IA
2
Be
4
2 2
2
IIA
2
B
5
2 3
2
IIIA
2
C
...
2 4
2
IVA
2
N
...
2 5
2
VA
...
O
8
...
2
VIA
2
F
9
...
2
...
2
Ne
10
2 8
2
VIIIA
2
Na
11
2 8 1
...
IA
3
K
19
2 8 8 1
4
...
...

Adakah hubungan antara jumlah elektron pada lintasan terakhir dan golongan suatu atom? Kemudian, buatlah tabel seperti tersebut untuk periode 3, 4, 5, 6, dan 7. Kerjakanlah secara berkelompok dan presentasikan hasil yang diperoleh di depan kelas.

Jumlah lintasan yang dimiliki suatu atom berhubungan dengan periode atom tersebut dalam tabel periodik. Adapun jumlah elektron pada lintasan terakhir suatu atom disebut dengan elektron terluar (elektron valensi). Elektron valensi berhubungan dengan nomor golongan suatu atom.

Jumlah Lintasan = Periode

Elektron Valensi = Nomor Golongan

Contoh Soal 4 :

Tentukan periode dan golongan atom-atom berikut.

a. C (nomor atom = 6)
b. Al (nomor atom = 13)
c. Ar (nomor atom = 18)

Kunci Jawaban :

a. Nomor atom C = 6, konfigurasinya 2 4, jumlah lintasan = 2 (K dan L)

Golongan = elektron valensi = 4; Periode = jumlah lintasan = 2

Jadi, atom C terletak pada periode 2 golongan IVA.

Untuk memudahkannya, jawaban ditulis seperti tabel berikut.

Atom
Nomor Atom
Konfigurasi Elektron
Jumlah Lintasan
Jumlah Elektron Valensi
Periode
Golongan
C
6
2 4
2
4
2
IVA
Al
13
2 8 3
3
3
3
IIIA
Ar
18
2 8 8
3
8
8
VIIIA

Anda sekarang sudah mengetahui Cara Menentukan Konfigurasi Elektron dan Cara Menentukan Elektron Valensi. Terima kasih anda sudah berkunjung
Referensi :

Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar